DIA…Sejak belum kenal ‘erti hidup’ aku sering melihat dia...
Melihat kasih sayangnya...
Melihat pada usaha membesarkan diri ini, dan mereka...
Aku ingin...
Melihat dia bahagia...
Melihat dia mengukir senyuman yang penuh bangga..
Melihat dia menangis kerana gembira...
Melihat dia duduk bersimpuh tanpa lelah tiap kali pulang kerja...
Aku ingin memberi seribu kebahagiaan buat dirinya....apapun yang ingin ku lakukan tidak mampu membalas segala pengorbanannya terhadap diri ini...
Kerna aku pernah...
Membuat dia menangis..
Membuat dia berduka dan sedih...
Membuat dia menderita untuk melihat diri ini meraih bahagia...
Aku yang selalu menyusahkannya...
Aku yang menghabiskan air susunya...
Aku jua yang selalu meratap meminta perhatian sedang tiada apa yg lebih penting...
Aku yang selalu mengundang tangisnya, sedang dia mendengar luahanku menghadapi kesukaran menempuh kehidupan....
Tapi dia, sedikit pun tak pernah kudengari keluhannya...
Tak pernah dia ungkit kesusahan itu, malah tidak pernah berhenti mencurahkan kasih dan prihatinnya...
TUHAN, dia kau ciptakan terlalu istimewa di hati ini...
DIA terlalu kuat menghadapi dugaan yang bertimpa-timpa...kerana itu ALLAH memilih DIA... menghadapi setiap kesukaran hidup, memerah keringat membesarkan kami semua...
Seawal subuh semenjak kecil dia bangun menyediakan semua kelengkapan kami untuk berjuang, dimana dia berharapkan kejayaan yang akan mendorong kami untuk berdikari, menjadi matang dan akhirnya punya kehidupan sendiri..jauh disudut hati dia mau agar tidak dilupai...
Pernah sekali, dia sanggup duduk diam dirumah untuk menyambut kepulangan insan tersayang yang bertugas diluar kota dibebani kerja bertimbun...
Ya ALLAH, DIA tahu penat insan itu...dia tahu tugasnya yang diperintahkan olehMU... aku kagum pada kesetiannya...aku terpana pada ketaatannya...
Kerna aku tahu,
Hatinya pernah terguris..namun sedikit pun tiada dendam dihatinya....
Malah tetap teguh berdiri disisi insan tersayang ketika kejayaan diraih, walau tersungkur tak terdaya sekalipun...kau tetap setia..
Melihat ketabahannya...aku bertekad, andai ‘KAU’ kurniakan diri ini pada ‘teman hidup’.... ‘AKU INGIN MENJADI SEPERTI DIA'....mama... (HJH ROSNIH HJ MOHD ALLI)
Mama...
‘muncul engkau bagaikan sebutir bintang..
‘dilangit kehidupan...
‘engkau NUR yang gemilang..
‘dipersada perjuangan..
Mama...
‘Anugerah ALLAH telah kau maknakan,
Tiap langkahmu dengan keimanan..
Hidup seorang MUSLIMAH...
Mama...
‘ketabahanmu bagai KHADIJAH..
Kesetiaanmu mengiring langkah..
Kau iramakan pada alunan fitrah...
Bersama kesetiaan...kau hulurkan pasrah...
Mama...
Tanpa dirimu.. bagaikan,
‘sebutir kawakib yang hilang..
Tiada cahaya dilangit malam..
Sayangnya aku padamu...cuma lafaz yang tersimpan, hanya airmata ini sebagai saksi..
Sayang mama.. (“.)
Melihat kasih sayangnya...
Melihat pada usaha membesarkan diri ini, dan mereka...
Aku ingin...
Melihat dia bahagia...
Melihat dia mengukir senyuman yang penuh bangga..
Melihat dia menangis kerana gembira...
Melihat dia duduk bersimpuh tanpa lelah tiap kali pulang kerja...
Aku ingin memberi seribu kebahagiaan buat dirinya....apapun yang ingin ku lakukan tidak mampu membalas segala pengorbanannya terhadap diri ini...
Kerna aku pernah...
Membuat dia menangis..
Membuat dia berduka dan sedih...
Membuat dia menderita untuk melihat diri ini meraih bahagia...
Aku yang selalu menyusahkannya...
Aku yang menghabiskan air susunya...
Aku jua yang selalu meratap meminta perhatian sedang tiada apa yg lebih penting...
Aku yang selalu mengundang tangisnya, sedang dia mendengar luahanku menghadapi kesukaran menempuh kehidupan....
Tapi dia, sedikit pun tak pernah kudengari keluhannya...
Tak pernah dia ungkit kesusahan itu, malah tidak pernah berhenti mencurahkan kasih dan prihatinnya...
TUHAN, dia kau ciptakan terlalu istimewa di hati ini...
DIA terlalu kuat menghadapi dugaan yang bertimpa-timpa...kerana itu ALLAH memilih DIA... menghadapi setiap kesukaran hidup, memerah keringat membesarkan kami semua...
Seawal subuh semenjak kecil dia bangun menyediakan semua kelengkapan kami untuk berjuang, dimana dia berharapkan kejayaan yang akan mendorong kami untuk berdikari, menjadi matang dan akhirnya punya kehidupan sendiri..jauh disudut hati dia mau agar tidak dilupai...
Pernah sekali, dia sanggup duduk diam dirumah untuk menyambut kepulangan insan tersayang yang bertugas diluar kota dibebani kerja bertimbun...
Ya ALLAH, DIA tahu penat insan itu...dia tahu tugasnya yang diperintahkan olehMU... aku kagum pada kesetiannya...aku terpana pada ketaatannya...
Kerna aku tahu,
Hatinya pernah terguris..namun sedikit pun tiada dendam dihatinya....
Malah tetap teguh berdiri disisi insan tersayang ketika kejayaan diraih, walau tersungkur tak terdaya sekalipun...kau tetap setia..
Melihat ketabahannya...aku bertekad, andai ‘KAU’ kurniakan diri ini pada ‘teman hidup’.... ‘AKU INGIN MENJADI SEPERTI DIA'....mama... (HJH ROSNIH HJ MOHD ALLI)
Mama...
‘muncul engkau bagaikan sebutir bintang..
‘dilangit kehidupan...
‘engkau NUR yang gemilang..
‘dipersada perjuangan..
Mama...
‘Anugerah ALLAH telah kau maknakan,
Tiap langkahmu dengan keimanan..
Hidup seorang MUSLIMAH...
Mama...
‘ketabahanmu bagai KHADIJAH..
Kesetiaanmu mengiring langkah..
Kau iramakan pada alunan fitrah...
Bersama kesetiaan...kau hulurkan pasrah...
Mama...
Tanpa dirimu.. bagaikan,
‘sebutir kawakib yang hilang..
Tiada cahaya dilangit malam..
Sayangnya aku padamu...cuma lafaz yang tersimpan, hanya airmata ini sebagai saksi..
Sayang mama.. (“.)
No comments:
Post a Comment
what do you think?